Istilah IoT, atau Internet of Things, mengacu pada jaringan kolektif perangkat yang terhubung dan teknologi yang memfasilitasi komunikasi antara perangkat dan cloud, serta antarperangkat itu sendiri. Berkat hadirnya cip komputer murah dan telekomunikasi bandwidth tinggi, kita sekarang memiliki miliaran perangkat yang terhubung ke internet. Ini berarti perangkat setiap hari seperti sikat gigi, penyedot debu, mobil, dan mesin dapat menggunakan sensor untuk mengumpulkan data dan merespons pengguna dengan cerdas.
IoT adalah singkatan dari "Internet of Things," yang dapat diartikan sebagai jaringan perangkat fisik yang terhubung satu sama lain melalui internet atau jaringan komunikasi lainnya. Perangkat-perangkat ini biasanya dilengkapi dengan sensor, perangkat lunak, dan kemampuan komunikasi yang memungkinkan mereka mengumpulkan data dan berinteraksi dengan perangkat lain serta sistem pusat.
Tujuan utama dari IoT adalah untuk mengumpulkan data dari berbagai perangkat yang tersebar luas dan memanfaatkan informasi ini untuk otomatisasi, pemantauan, dan pengendalian berbagai proses. Contoh perangkat IoT meliputi lampu pintar yang dapat dikendalikan melalui smartphone, termometer yang mengirimkan data suhu secara online, atau bahkan mobil otonom yang dapat berkomunikasi dengan kendaraan lain dan infrastruktur jalan raya.
Beberapa komponen kunci dalam IoT meliputi:
Sensor dan Aktuator: Perangkat IoT dilengkapi dengan berbagai jenis sensor untuk mengukur kondisi fisik seperti suhu, kelembaban, gerakan, dan sebagainya. Aktuator memungkinkan perangkat untuk melakukan tindakan berdasarkan data yang diterima.
Konektivitas: Perangkat IoT dapat terhubung ke internet atau jaringan lainnya melalui protokol komunikasi seperti Wi-Fi, Bluetooth, 4G/5G, atau jaringan khusus IoT seperti LoRaWAN.
Pemrosesan Data: Data yang dikumpulkan oleh perangkat IoT diolah dan dianalisis di pusat data atau perangkat tepi (edge computing) untuk menghasilkan informasi yang berguna atau memicu tindakan.
Antarmuka Pengguna: Banyak solusi IoT menyediakan antarmuka pengguna, seperti aplikasi seluler atau dasbor web, yang memungkinkan pengguna untuk memantau dan mengendalikan perangkat secara remote.
Keamanan: Penting untuk menjaga keamanan perangkat IoT dan data yang dikumpulkan agar terhindar dari akses yang tidak sah dan potensi ancaman terhadap privasi.
Skalabilitas: Sistem IoT perlu dirancang agar dapat diperluas dengan mudah saat lebih banyak perangkat ditambahkan ke dalam jaringan.
IoT memiliki berbagai aplikasi di berbagai industri, termasuk di rumah pintar (smart home), industri, kota pintar (smart cities), perawatan kesehatan, pertanian, ritel, dan banyak lagi. Meskipun IoT menawarkan berbagai manfaat dalam hal efisiensi dan kenyamanan, juga memunculkan kekhawatiran terkait privasi, keamanan, dan manajemen data yang perlu diperhatikan secara cermat seiring dengan perkembangan teknologi ini.
Bagaimana cara kerja IoT?
Sistem IoT yang umum bekerja melalui pengumpulan dan pertukaran data dalam waktu nyata. Sistem IoT mempunyai tiga komponen:
1. Perangkat pintar
Ini adalah perangkat, seperti televisi, kamera keamanan, atau peralatan latihan yang telah diberi kemampuan komputasi. Perangkat ini mengumpulkan data dari lingkungan, input pengguna, atau pola penggunaan dan mengomunikasikan data melalui internet ke dan dari aplikasi IoT.
2. Aplikasi IoT
Aplikasi IoT merupakan kumpulan layanan dan perangkat lunak yang mengintegrasikan data yang diterima dari berbagai perangkat IoT. Aplikasi ini menggunakan teknologi machine learning atau kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis data tersebut dan membuat keputusan yang matang. Keputusan ini dikomunikasikan kembali ke perangkat IoT dan perangkat IoT kemudian merespons input tersebut secara cerdas.
3. Antarmuka pengguna grafis
Perangkat IoT atau armada perangkat dapat dikelola melalui antarmuka pengguna grafis. Contoh umumnya termasuk aplikasi seluler atau situs web yang dapat digunakan untuk mendaftarkan dan mengontrol perangkat pintar.
Apa saja teknologi IoT itu?
1. Komputasi edge
Komputasi edge merujuk pada teknologi yang digunakan agar perangkat pintar melakukan lebih dari sekadar mengirim atau menerima data ke platform IoT mereka. Komputasi ini meningkatkan daya komputasi di edge jaringan IoT, mengurangi latensi komunikasi, dan meningkatkan waktu respons.
2. Komputasi cloud
Teknologi cloud digunakan untuk penyimpanan data jarak jauh dan manajemen perangkat IoT – sehingga data dapat diakses oleh beberapa perangkat dalam jaringan.
3. Machine learning
Machine learning merujuk pada perangkat lunak dan algoritme yang digunakan untuk memproses data serta membuat keputusan dalam waktu nyata berdasarkan data tersebut. Algoritme machine learning ini dapat di-deploy di cloud atau edge.
Sekian, Semoga bermanfaat.